Senin, 27 Januari 2014

Sekitar Tentang tumbukan fisika



Momentum , implus dan tumbukan fisika

Momentum, Impuls, dan Tumbukan Fisika – Momentum dapat didefinisikan sebagai perkalian antara massa benda dengan kecepatan benda tersebut. Ia merupakan besaran turunan dari massa, panjang, dan waktu. Momentum adalah besaran turunan yang muncul karena ada benda bermassa yang bergerak. Dalam fisika besaran turunan ini dilambangkan dengan huruf “P”. Berikut rumus momentum
P = m V
P = momentum (kg.m.s-1)
m = massa benda (kg)
V = kecepatan benda (m.s-1)
Dari rumus momentum di atas dapat disimpulkan momentum suatu benda akan semakin besar jika massa dan kecepatannya semakin bear. Ini juga berlaku sebaliknya, semakin kecil massa atau kecepatan suatu benda maka akan semakin kecil pula momentumnya. Ilmu fisika mengenal yang namanya hukum kekalan momentum yang berbunyi
“Momentum sebelum dan sesudah tumbukan akan selalu sama”
Misalkan ada dua benda yang memiliki kecepatan dan massa masing-masing bertumbukan dan setelah tumbukan masing-masing benda  mempunyai kecepatan yang berbeda maka menurut hukum kekekalan momentum
m1V1 +m2V2 = m1V1‘ + m2V2
Contoh Soal Momentum
Misalkan sobat hitung yang gemuk dengan berat badan 110 kg berlari dengan kecepatan tetap 72 km/jam. Berapa momentum dari sobat hitung tersebut?
P = m.v
Kecepatan harus dalam m/s, 72 km/ jam = 72000/3600 = 20 m/s
P = 110 x 20 = 2.220 kg m/s

Impuls

Perhatikann sobat, ketika bola kalian tendang pasti terjadi kontak kaki dengan bola, saat itu pula gaya dari kaki akan bekerja pada bola dalam tempo atau waktu yang sangat singkat. Waktunya hanya sepersekian sekon, selama terjadi kontak kaki sobat dengan bola. Bekerjanya gaya tersebut terhadap bola dalam waktu yang sangat singkat itulah yang disebut impuls. Lebih sederhananya, impuls adalah perkalian gaya (F) dengan selang waktu (t). Impuls bekerja di awal sehingga membuat sebuah benda bergerak dan mempunyai momentum. Secara matematis impuls dapat dirumuskan
I = F Δt
I = impuls (Nt)
F = gaya (N)
t = waktu (s)
Contoh Soal
Lionel messi mengambil tendangan bebas tepat di garis area pinalti lawan. Jika ia menendang dengan gaya 300 N dan kakinya bersentuhan dengan bola dalam waktu 0,15 sekon. Hitunglah berapa besar impuls yang terjadi
I = F.Δ t
I = 300. 0,15 = 45 Nt

Apa Hubungan Impul dengan Momentum?

Salah satu hukum newton mengatakan bahwa gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan perkalian massa dengan percepatannya.
F = m.a.
Jika kita masukkan ke rumus I = F. Δt
I = F. Δt
I = m.a (t2-t1)
I = m v/t (t2-t1)
I = m.v1 – mv2
Jadi dapat disimupulkan bahawa”Besarnya impuls yang bekerja/dikerjakan pada suatu benda sama dengan besarnya perubahan momentum pada benda tersebut.”

D. Tumbukan


Tumbukan dapat berlangsung secara singkat dan dapat pula berlangsung lama. Pada semua proses tumbukan, benda-benda yang saling bertumbukan akan berinteraksi dengan kuat hanya selama tumbukan berlangsung  kalaupun ada gaya eksternal yang bekerja, besarnya akan jauh lebih kecil daripada gaya interaksi yang terjadi, dan oleh karenanya gaya tersebut diabaikan.
Jika energi kinetik total benda-benda setelah tumbukan sama dengan energi kinetik total benda-benda sebelum tumbukan, tumbukannya disebut tumbukan elastik sempurna . sebaliknya jika energi kinetik total kedua benda setelah tumbukan tidak sama dengan energi kinetik total kedua benda sebelum tumbukan , tumbukannya disebut tumbukan tak elastik atau tumbukan tak lenting.
Selanjutnya disini akan dijelaskan lebih lanjut;
1. Tumbukan lenting sempurna pada satu dimensi
Ingat ! jika pada tumbukan tidak terjadi kehilangan energi kinetik, maka tumbukan yang terjadi bersifat lenting sempurna. Disini akan dibahas tumbukan satu dimensi dimana kecepatan benda yang bertumbukan terletak segaris. Misalnya sepanjang sumbu-x seperti pada gambar 6 berikut;

Gambar 6. Ilustrasi 2 Bola Sebelum dan Sesudah Tumbukan
Berdasarkan Hukum Kekalan Momentum diperoleh;
atau
oleh karena tumbukan yang terjadi adalah lenting sempurna, energi kinetiknya tetap, yaitu:
atau
Dengan mengingat, 
maka persamaan ketika terjadi tumbukan lenting sempurna dapat dituliskan sebagai berikut
jika persamaan tersebut dibagi dengan persamaan;
maka diperoleh persamaan sebagai berikut:
2. Tumbukan lenting sempurna pada bidang
Tumbukan ini terjadi pada bidang dua dimensi yang tidak segaris, melainkan sebidang (dua dimensi). Contoh tumbukan semacam ini adalah tumbukan yang terjadi pada dua bola billiar atau tumbukan yang terjadi pada tumbukan dua mobil yang sejenis dan melaju dengan kecepatan yang sama seperti pada gambar 7. ;

Gambar 7. Ilustrasi 2 Bola Bertumbukan Pada Bidang
Dengan menerapkan hukum kekekalan momentum pada arah sumbu x, diperoleh
karena pada awalnya kedua benda tidak bergerak pada arah y, maka komponen momentum dari arah y bernilai nol;
Pada tumbukan lenting sempurna, harga koefisien restitusi adalah sebagai berikut:
3. Tumbukan tidak lenting
Dalam tumbukan ini, setelah tumbukan kedua benda akan bergerak bersama seperti pada gambar 8.

Gambar 8. Ilustrasi Tumbukan Tidak Lenting
sehingga berlaku Dengan demikian, Hukum kekekalan momentumnya berbentuk:
Dengan demikian, kecepatan kedua benda setelah tumbukan dapat dihitung dengan rumus:
Jika salah satu benda misalnya m2 semula diam, maka persamaanya menjadi:
Jadi, dengan hanya mengukur massa dan kecepatan sebelum tumbukan, kecepatan benda setelah tumbukan dapat diperhitungkan. Dalam tumbukan tidak lenting, energi kinetik setelah tumbukan selalu lebih kecil daripada energi kinetik sebelum tumbukan.
Rumus energi kinetik sebelum tumbukan adalah
Rumus energi kinetik setelah tumbukan adalah
Perbandingan enrgi kinetik setelah tumbukan dengan energi kinetik  sebelum tumbukan adalah
catatan: persamaan tersebut berlaku jika semula massa m2 diam.
Pada tumbukan tidak lenting, harga koefisien restitusi adalah sebagai berikut:
4. Tumbukan lenting sebagian
Sebagian besar tumbukan yang terjadi antara dua benda adalah tumbukan lenting sebagian. Misalnya, bola tenis yang bertumbukan dengan raket atau bola baseball yang dipukul. Analisis tumbukan tidak lenting sebagian melibatkan koefisien restitusi (e) .
koefisien restitusi didefinisikan sebagai harga negatif dari perbandingan antara besar kecepatan relatif  kedua benda setelah tumbukan dan sebelum tumbukan.


Selamat Belajar, cuman sekedar info

Add: Greatoscar
Follow : @oscarrahmadana2

Sabtu, 11 Januari 2014

Cheat Money Need for speed

Cara Menggunakan Cheat Money

1.buka need foor speed anda
2.download cheat engine
3.setelah di download cheat engine, stel lah cheat engine ke need foor speed.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUFbBgTIPXqPPlQ8d2uBIqN7NdNSnvy6jeWefw-1H1M5cpfo06dg9xYs7akZPjS_EdKzzPuagDN5bFtRIb_YClcbvFUjuECybIBa5-cmyZwdO2nm_9R4_oxK06mMlFYOic9o-_Bty0L5Mr/s1600/Cheat+Engine+6.1+%252528alfanzed.blogspot.com%252529.png

4. setelah itu lihat jumlah uang ada yang sekarang.
5. masukan jumlah uang anda ke dalam value
6. scan value sebanyak 1 kali
7.pindah value tersebut ke bawah active,description
8.ubah lah value yang sudah di pindahkan, dan ubah lah value anda sesuka hati anda minimun 9 digit.
9.setelah di ubah masuk kembali ke need for speed anda, dan keluar dari free room, dan masuk kembali ke house.
10. selamat mecoba semoga sukses.....

Jumat, 10 Januari 2014

sebagian alat ukur tanah



ALAT-ALAT UKUR TANAH


Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik).
Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 90º.
Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk menguker ketinggian suatu bangunan bertingkat.
A. BAGIAN – BAGIAN DARI THEODOLIT
Secara umum, konstruksi theodolit terbagi atas dua bagian :
1. Bagian atas, terdiri dari :
- Teropong / Teleskope
-Nivo tabung
-Sekrup Okuler dan Objektif
-Sekrup Gerak Vertikal
- Sekrup gerak horizontal
-Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal
- Nivo kotak
- Sekrup pengunci teropong
-Sekrup pengunci sudut vertical
-Sekrup pengatur menit dan detik
- Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertikal
2. Bagian Bawah terdiri dari :
-Statif / Trifoot
-Tiga sekrup penyetel nivo kotak
- Unting – unting
-Sekrup repitisi
-Sekrup pengunci pesawat dengan statif
B. MACAM / JENIS THEODOLIT
Macam Theodolit berdasarkan konstruksinya, dikenal dua macam yaitu:
1. Theodolit Reiterasi ( Theodolit sumbu tunggal )
Dalam theodolit ini, lingkaran skala mendatar menjadi satu dengan kiap, sehingga bacaan skala mendatarnya tidak bisa di atur.
Theodolit yang di maksud adalah theodolit type T0 (wild) dan type DKM-2A (Kem)
2. Theodolite Repitisi
Konsruksinya kebalikan dari theodolit reiterasi, yaitu bahwa lingkaran mendatarnya dapt diatur dan dapt mengelilingi sumbu tegak.
Akibatnya dari konstuksi ini, maka bacaan lingkaran skala mendatar 0º, dapat ditentukan kearah bdikan / target myang dikehendaki. Theodolit yang termasuk ke dakm jenis ini adalah theodolit type TM 6 dan TL 60-DP (Sokkisha ), TL 6-DE (Topcon), Th-51 (Zeiss)
1. Macam Theodolit menurut sistem bacaannya:
- Theodolite sistem baca dengan Indexs Garis
-Theodolite sistem baca dengan Nonius
-Theodolite sistem baca dengan Micrometer
- Theodolite sistem baca dengan Koinsidensi
- Theodolite sistem baca dengan Digital
2. Theodolit menurut skala ketelitian
-Theodolit Presisi (Type T3/ Wild)
- Theodolit Satu Sekon (Type T2 / Wild)
-Theodolit Spuluh Sekon (Type TM-10C / Sokkisha)
-Theodolit Satu Menit (Type T0 / Wild)
- Theodolit Sepuluh Menit ( Type DK-1 / Kern)
  1. PERSYARATAN OPERASI THEODOLIT
-Sumbu ı harus tegak lurus dengan sumbu ıı (dengan menyetel nivo tabung dan nivo kotaknya).
-Garis bidik harus tegak lurus dengan sumbu ıı.
-Garis jurusan nivo skala tegak, harus sejajar dengan indeks skala tegak.
-Garis jurusan nivo skala mendatar, harus tegak lurus dengan sumbu ıı.
http://thumbs.dreamstime.com/x/theodolit-close-up-view-theaodolit-background-sky-31068530.jpg


Rol Komelon
.Rollmeter Komelon merupakan alat ukur panjang yang dapat digulung, dengan ukuran 50m dan 100 meter. Meteran ini dipakai oleh tukang bangunan atau pengukur lebar jalan dan jugapara profesioanal seperti Arsitek, Kontraktor, Insinyur, Pembangun, Estimator( penduga) , Desainer, dan Surveyor. Ketelitian pengukuran dengan rollmeter sampai 0, 5 mm. Meteran ini terbuat dari fiber ( fiberglass) atau pelat besi tipis ( steel long )
Tersedia juga meteran komelon dengan ukuran 5 meter, 10 meter dan 20 meter, tentunya digunakan untuk standar proyek.

WATERPAS (Penyipat Datar)
Waterpas adalah alat ukur menyipat datar dengan teropong dengan dilengkapi nivo dan sumbu mekanis tegak sehingga teropong dapat berputar ka arah horizontal. Alat ini tergolong alat penyipat datar kaki tiga atas tripod leveln, karena alat ini bila digunakan harus dipasang diatas kaki tiga atau statif